Jumat, 16 November 2012

SUBSIDI BBM HANYA MEMBOROSKAN ANGGARAN

            Hal ini memang telah menjadi polemik lama. Pada tahun 2005 kemaren ada kenaikan harga BBM dengan tujuan memperkecil besaran subsidi sehingga bisa disalurkan kepada sektor lain seperti subsidi kesehatan, pendidikan dan pertanian. Kenaikan ini berhasil dilakukan oleh Pak Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kemudian kenaikan hampir terjadi lagi pada tahun 2011 dan ditentang habis-habisan oleh berbagai elemen masyarakat yang akhirnya gagal naik.

            Sebenarnya pemberian subsidi BBM kepada masyarakat menguntungkan atau merugikan?

Bila melihat pada judul tulisan tentu pembaca sudah mengetahui posisi saya yang menolak subsidi BBM. Hal tersebut karena beberapa hal, yaitu:

1.      Subsidi BBM hanya berakhir menjadi asap polusi udaa
2.      Tidak tepat sasaran karena dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat
3.      Menguntungkan industri mobil yang merupakan produk asing
4.      Dana pembangunan dikuras hanya untuk subsidi BBM yang tidak produktif
5.      Terbengkalainya berbagai sektor lain yang justru merupakan sektor penopang utama sebuah bangsa yaitu sektor pendidikan, kesehatan dan pertanian
6.      Meningkatkan kemacetan karena dengan BBM murah, orang jadi lebih termotivasi membeli kendaraan pribadi

Itulah 6 sebab yang membuat subsidi BBM hanyalah sebuah tindakan sia-sia yang telah membakar dana tak kurang dari 300 trilyun tahun 2012 ini. Sungguh sangat disayangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar