Hal
ini memang telah menjadi polemik lama. Pada tahun 2005 kemaren ada kenaikan
harga BBM dengan tujuan memperkecil besaran subsidi sehingga bisa disalurkan
kepada sektor lain seperti subsidi kesehatan, pendidikan dan pertanian. Kenaikan
ini berhasil dilakukan oleh Pak Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kemudian kenaikan
hampir terjadi lagi pada tahun 2011 dan ditentang habis-habisan oleh berbagai
elemen masyarakat yang akhirnya gagal naik.
Sebenarnya
pemberian subsidi BBM kepada masyarakat menguntungkan atau merugikan?
Bila melihat pada judul
tulisan tentu pembaca sudah mengetahui posisi saya yang menolak subsidi BBM. Hal
tersebut karena beberapa hal, yaitu:
1. Subsidi
BBM hanya berakhir menjadi asap polusi udaa
2. Tidak
tepat sasaran karena dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat
3. Menguntungkan
industri mobil yang merupakan produk asing
4. Dana
pembangunan dikuras hanya untuk subsidi BBM yang tidak produktif
5. Terbengkalainya
berbagai sektor lain yang justru merupakan sektor penopang utama sebuah bangsa
yaitu sektor pendidikan, kesehatan dan pertanian
6. Meningkatkan
kemacetan karena dengan BBM murah, orang jadi lebih termotivasi membeli
kendaraan pribadi
Itulah 6 sebab yang
membuat subsidi BBM hanyalah sebuah tindakan sia-sia yang telah membakar dana
tak kurang dari 300 trilyun tahun 2012 ini. Sungguh sangat disayangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar